Kanopi sudah menjadi hal yang lazim dan sudah kita mengerti bersama. Kanopi sering digunakan pada rumah tinggal, rumah sakit, hotel, dan bangunan-bangunan publik lainnya yang membutuhkan fungsi dari kanopi itu sendiri. Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi material maupun pembangunan, sekarang sudah kita kenal berbagai jenis dan variasi kanopi, namun, semua jenis tersebut memiliki fungsi dan manfaat yang sama pada bangunan.
Sejatinya, kanopi berasal dari kata canope (Bahasa Perancis) dan canopeum (Bahasa Latin) artinya tempat tidur yang mempunyai 4 tiang dengan kain atau tirai menutupi bagian atas maupun samping sebagai pelindung dari benda-benda yang jatuh dari atas tempat tidur maupun sebagai pelindung dari udara yang dingin serta melindungi dari nyamuk (sumber: https://arbainlaswp.wordpress.com/2018/02/12/5-manfaat-kanopi-untuk-rumah/). Namun, seiring dengan perkembangan jenis hunian, penggunaan kanopi pun semakin bervariasi dan digunakan untuk eksterior bangunan.
Terdapat beberapa manfaat kanopi, seperti yang kita ketahui, kanopi bisa digunakan sebgai pelindung rumah, sebagai tempat untuk drop off pengguna hunian, sebagai estetika bangunan, berperan sebagai peneduh hunian, dan dapat menjadi salah satu pilihan selain atap genteng bagi hunian. Material yang ditawarkan juga beragam, mulai dari polikarbonat, fiber, kaca tempered, seng, asbes, galvalum, bahkan dari jenis kain tertentu. Semua dapat didesain sesuai dengan keinginan dan prinsip kebermanfaatan bagi bangunan.


Penggunaan elemen atap jenis kanopi ini juga menjadi kendala bagi banyak orang. Salah satunya adalah masalah kebocoran. Kebocoran satu titik dapat menjadi hal yang sangat berbahaya dan mengganggu. Banyak orang yang belum paham penyebab mengapa atap kanopi bocor dan menghabiskan banyak biaya untuk memperbaiki tanpa menyelesaikan titik permasalahannya. Akibatnya, justru banyak rupiah yang dikeluarkan percuma. Selain itu, jika tidak segera diperbaiki, gypsum yang sudah rapuh dan retak dapat membahayakan penghuni karena bisa sewaktu-waktu ambrol.
Namun jangan khawatir, pada post kali ini, ini kami akan sharing beberapa tips n trick, informasi, dan ilmu dari salah satu project yang pernah kami kerjakan, yaitu perbaikan kanopi yang bocor. Contoh kasus yang kami bahas kali ini adalah sebagian dari project renovasi rumah, khusus bagian cara mengatasi atap kanopi yang bocor. Berikut beberapa foto dari kasus tersebut.
Berikut kami kemas dengan beberapa tahapan yang bisa Anda pahami, selamat menyimak 🙂
Tahap 1 : Identifikasi pernyebab masalah
Kasus tersebut adalah karena kebocoran dari atap kanopi yang merembet hingga ke arah plafond sehingga menyebabkan kerusakan plafond.
Tahap 2 : identifikasi jenis material yang digunakan
Setelah menganalisis permasalahan yang terjadi, mulai identifikasi material yang digunakan. Pada kasus ini, terdapat beberapa jenis material pada kanopi, yaitu:
* Rangka kanopi menggunakan rangka besi, bukan menggunakan atap cor dag, sehingga perlu diamati material komponen lainnya yang menjadi penyebab kebocoran.
* Plafond yang digunakan menggunakan material gypsum, otomatis rangka plafond menggunakan besi hollow
* Atap terbuat dari material onduline
*Talang menggunakan talang plastik biasa yang sudah dicat anti bocor pada permukaannya.
Tahap 3 : amati kondisi material
Pada kasus ini, rangka besi masih dalam kondisi baik, cat masih mulus dan tidak terdapat tanda-tanda rapuh/berkarat, sehingga rangka besi akan dipertahankan dan tidak perlu diganti. Plafond gypsum terdapat beberapa titik yang retak, pecah dan berjamur akibat kebocoran dari atas. Kita tahu bahwa material gypsum sangat rentan terhadap air sehingga perlu menghilangkan penyebab kebocoran pada atap.
Atap kanopi menggunakan material Atap Onduline. Nah, apa itu atap onduline? Atap onduline adalah atap dengan permukaan bergeombang yang tipis dan berbentuk lembaran, memiliki tekstur yang kasar seperti aspal jalan. Atap ini sangat ringan, fleksibel, dan dapat meredam sura/akustik. Kekurangan atap onduline adalah harganya yang relatif mahal dan usia pemakaian hingga 10-15 tahun saja. Kondisi atap onduline sudah rusak pada beberapa bagian, dan fleksibilitasnya sudah berkurang. Karena paparan iklim tropis di indonesia yang sangat ekstrim, maka atap onduline eksisting sudah keras dan terdapat beberapa patahan yang disebabkan salah satunya karena usia atap ini sudah cukup lama.
Talang dan pipa masih dalam kondisi baik, dan tidak terdapat kebocoran sehingga tidak perlu diganti.

Tahap 4 : kaitkan analisis konsisi material dengan identifikasi masalah
Ternyata, pada atap tempat plafond rusak tersebut terdapat patahan atap onduline, sehingga ketika terjadi hujan, air akan merembes dan menetes ke arah plafond. Perlu diadakan penggantian atap dan plafond yang menjadi titik renovasi kanopi ini.
Karena mempertimbangkan biaya dan waktu pengerjaan yang terbatas, maka tetap mempertahankan besi hollow sebagai rangka plafond. Nah karena tetap mempertahankan besi hollow, material yang harus digunakan adalah plafond gypsum. Walaupu rentan terhadap air, namun jika treatment pada bagian atap sudah dilakukan dengan benar maka resiko kerusakan gypsum dapat diminimalisir. Namun, jika waktu dan biaya yang memungkinkan, lebih baik menggunakan jenis plafond GRC yang memiliki kandungan semen sehingga lebih awet untuk area eksterior dan tahan terhadap air. Penggantian atap jenis GRC harus disertai penggantian rangka hollow menjadi rangka kayu sehingga biaya dan waktu juga semakin bertambah.
Setelah mengetahui penyebab dan detailnya, maka Anda dapat segera memperbaiki penyebab kebocoran denga tepat sasaran sehingga tidak membuang banyak material, dana, dan waktu pengerjaan.
Terimakasih sudah membaca, semoga bermanfaat 🙂
Jika membutuhkan jasa konsultasi, bisa menghubungi kami di WA and Phone 085 729 808 332 (Guci Merbabu)
– Don’t forget follow this blog, for more new article,