sering – CV Guci Merbabu

Dalam Membangun Rumah, Ekonomis Tidak Sama dengan Menghemat Besar-besaran

Seorang insinyur dapat menolong Anda membangun rumah, tetapi hanya Anda yang dapat membuat rumah baru Anda. Seorang insinyur berpengalaman memberikan tips untuk membantu Anda menghindari kesalahan mahal dan memilukan.

Rumah baru Anda adalah pengalaman yang menarik, dan membingungkan bagi Anda, itu adalah rutin untuk pembangun (“sudah ada-yang dilakukan”). Sikap sering cenderung berbenturan. Membangun rumah baru Anda tidak boleh (dan tidak bisa) menjadi latihan pasif. Sebuah segudang keputusan harus dibuat, oleh Anda. Di mana Anda tidak dapat, atau tidak mau membuat keputusan, Anda akan memaksa pembangun untuk membuat mereka.

Jadilah Fleksibel

Jadilah siap dan siap untuk mengatasi situasi dan masalah dengan mengorbankan.
Pembangun sepenuhnya mampu melakukan sesuatu (atau dapat menemukan seseorang yang bisa) yang Anda inginkan.
Memahami bahwa pembangunan adalah ilmu yang tidak sempurna.
Panel-out kesalahan bisa terjadi. Kesempurnaan mutlak atau ide tentang kesempurnaan tidak mungkin tercapai.

Artikel ini diterjemahkan menggunakan google translate dari http://architecture.about.com/od/buildyourhouse/a/buildyourhome.htm karangan From Ralph Liebing.

Prinsip 5T Untuk Menjadi Insinyur Sipil atau Pengusaha Properti yang Berhasil

Menjadi Insinyur Sipil atau Pengusaha Properti yang Berhasil merupakan impian bagi sebagian besar orang yang berkecimpung di dunia teknik sipil. Hal ini sangat kontras dengan iklim usaha properti di Indonesia sekarang ini, yang sering kali banyak ditemui persaingan bisnis yang tidak sehat. Hal tersubut menempatkan konsumen sebagai korban iming-iming dan pembodohan dengan berlatarbelakangkan discount dan harga murah yang tidak wajar.

Melalui tulisan ini, dicoba disajikan Prinsip 5T untuk Menjadi Insinyur Sipil atau Pengusaha Properti yang Berhasil, sebagai berikut:

1. T yang pertama adalah Takut Akan Tuhan

Pengusaha yang baik akan memiliki rasa takut akan Tuhan dalam pertimbangannya. Pengusaha tersebut tidak akan mengatakan apa adanya dan tidak mengedepankan harga murah yang tidak wajar sekedar untuk memenangkan tender, namun kualitas bangunan yang dilaksanakan nanti sangat minim.

2. T yang kedua adalah Tekun

Pengusaha harus tekun dan menghargai proses, tidak semata-mata mengejar harapan untuk cepat kaya atau cepat bertambah proyek perusahaannya.

3. T yang ketiga adalah Terdidik

Pengusaha harus terus menerus mau belajar dan menerima saran. Pengusaha harus mau meningkatkan pendidikannya dan tidak cepat merasa paling pintar dan semata-mata mengandalkan pengalaman di lapangan saja.

4. T yang keempat adalah Terpercaya

Pengusaha harus menghargai kepercayaan yang diberikan konsumen. Pengusaha tidak boleh menggampangkan kepercayaan konsumen yang kecil sekalipun dan apa lagi menipu. Kejujuran adalah nomor 1.

5. T yang kelima adalah Tata Krama

Pengusaha harus menghargai konsumen, meskipun konsumen yang berkeuangan sederhana, bukan malah menampilkan dan memamerkan kekayaannya. Ramah dan lemah lembut dan memegang tata krama tidak hanya mengedepankan uang.

Mohon bisa ditambahkan dan disempurnakan oleh saran dan masukan rekan2 sekalian.