Sebagian orang meremehkan dan memandang sebelah mata terhadap ide membangun rumah. Beberapa orang malah menghemat habis-habisan dalam merencanakan rumahnya. Padahal rumah adalah tempat dimana kita mengalami kebahagiaan dan cenderung memberikan dampak positif dalam pekerjaan dan keseharian kita. RUmah yang tidak nyaman akan membuat bad mood dalam bekerja dan emosi dalam keluarga. Oleh karena itu, jangan pernah setengah hati dalam membangun rumah. Good Luck B-)
Berikut ini salah satu inspirasi alam yang Sesuatu banget! 🙂
Menjadi Insinyur Sipil atau Pengusaha Properti yang Berhasil merupakan impian bagi sebagian besar orang yang berkecimpung di dunia teknik sipil. Hal ini sangat kontras dengan iklim usaha properti di Indonesia sekarang ini, yang sering kali banyak ditemui persaingan bisnis yang tidak sehat. Hal tersubut menempatkan konsumen sebagai korban iming-iming dan pembodohan dengan berlatarbelakangkan discount dan harga murah yang tidak wajar.
Melalui tulisan ini, dicoba disajikan Prinsip 5T untuk Menjadi Insinyur Sipil atau Pengusaha Properti yang Berhasil, sebagai berikut:
1. T yang pertama adalah Takut Akan Tuhan
Pengusaha yang baik akan memiliki rasa takut akan Tuhan dalam pertimbangannya. Pengusaha tersebut tidak akan mengatakan apa adanya dan tidak mengedepankan harga murah yang tidak wajar sekedar untuk memenangkan tender, namun kualitas bangunan yang dilaksanakan nanti sangat minim.
2. T yang kedua adalah Tekun
Pengusaha harus tekun dan menghargai proses, tidak semata-mata mengejar harapan untuk cepat kaya atau cepat bertambah proyek perusahaannya.
3. T yang ketiga adalah Terdidik
Pengusaha harus terus menerus mau belajar dan menerima saran. Pengusaha harus mau meningkatkan pendidikannya dan tidak cepat merasa paling pintar dan semata-mata mengandalkan pengalaman di lapangan saja.
4. T yang keempat adalah Terpercaya
sqlsoldier.com
Pengusaha harus menghargai kepercayaan yang diberikan konsumen. Pengusaha tidak boleh menggampangkan kepercayaan konsumen yang kecil sekalipun dan apa lagi menipu. Kejujuran adalah nomor 1.
5. T yang kelima adalah Tata Krama
Pengusaha harus menghargai konsumen, meskipun konsumen yang berkeuangan sederhana, bukan malah menampilkan dan memamerkan kekayaannya. Ramah dan lemah lembut dan memegang tata krama tidak hanya mengedepankan uang.
Mohon bisa ditambahkan dan disempurnakan oleh saran dan masukan rekan2 sekalian.
robertadhiksp.blogspot.com
NB.
Tulisan ini ditulis tanpa maksud menggurui atau memberikan contoh yang tidak realistis, akan tetapi semata-mata hanyalah harapan untuk terciptanya iklim dunia properti yang lebih baik. Terima kasih 😉