Kategori
Cinta Jawa Tengah dan Yogyakarta

Menyediakan Rumah yang Damai dan Ceria Bagi Pertumbuhan Anak-Anak Kita, Memperingati Hari Anak Nasional 2012

terekam.blogspot.com
terekam.blogspot.com

Pada tanggal 23 Juli setiap tahunnya, Indonesia memperingati Hari Anak Nasional (HAN). Peringatan ini pertama kali dilaksanakan pada tahun 1984 seiring dengan ditetapkannya Keppres No. 44 tahun 1984.

“Dalam rangka pembinaan untuk mewujudkan kesejahteraan anak, tanggal 23 Juli ditetapkan sebagai Hari Anak Nasional”, demikianlah tujuan peringatan Hari Anak Nasional. Tanggal 23 Juli diputuskan sebagai Hari Anak Nasional seturut dengan tanggal disahkannya Undang-undang Nomor 23 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak pada 23 Juli 1979.

Peringatan Hari Anak Nasional dilaksanakan oleh Pemerintah bersama-sama masyarakat secara sederhana dan sebagai upaya mewujudkan perkembangan Anak Indonesia secara wajar, baik jasmani, rohani, maupun sosial. Sebagai Koordinator Peringatan HAN, ditunjuklah Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) dengan kepanitiaan bergiliran di 9 kementerian. Pada Tahun ini, Kementerian Agama mendapat giliran untuk menjadi panitia peringatan HAN 2012. Sedangkan Tema HAN 2012 yakni “Bersatu Mewujudkan Indonesia Ramah Anak” dengan sub tema “Saya Anak Indonesia Beriman, Jujur, Cerdas, Sehat, Berakhlak Mulia dan Berprestasi”.

Sumber: http://www.andriewongso.com/artikel/Peristiwa_Luar_Biasa/5514/Hari_Anak_Nasional_2012/, dengan sedikit perubahan.

Undang-undang Nomor 23 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak pada 23 Juli 1979, dapat didownload dan dibaca di:

UU-PERLINDUNGAN-ANAK atau dari sumber awal:

(http://www.komnasperempuan.or.id/wp-content/uploads/2009/07/UU-PERLINDUNGAN-ANAK.pdf)

Semoga Bermanfaat 😉

adis-ndis.blogspot.com
adis-ndis.blogspot.com
Iklan
Kategori
Kisah Kasih dan Kediamanku

Rumah Tempat Mengajar Anak Untuk Berbagi

Creative Commons Flickr
Creative Commons Flickr

Kebanyakan anak tidak mengerti konsep “milikku” dan “milikmu” sampai mereka berusia 3 tahun. Tapi balita, kata Karp, datang dengan rasa bawaan keadilan, “meskipun tidak biasanya cukup sejalan dengan orang dewasa. Dengan sebagian besar dari kita ini tentang 50-50,” katanya. “Bagi balita itu lebih tentang 90-10 Ini, ‘Di sini, saya akan tetap 90% dan saya akan memberikan ini mainan si kecil.’.”

mathgametime.com
mathgametime.com

Langkah pertama, sebelum melompat dalam untuk memperbaiki anak (sebagai orang tua cenderung untuk dilakukan), adalah “untuk mengakui kebutuhan dan keinginan anak,” kata Karp. “Ketika kita hanya mampir dan mencoba menyelesaikannya, yang tidak merasa baik Anak perlu tahu keinginan mereka dihargai dan dihormati..” Dan ketika anak Anda berhasil berbagi mainan, hadiah perilaku dengan lima tinggi antusias atau “pekerjaan baik.” Bahkan lebih baik, kata Karp, orang dewasa dapat memberikan suara untuk memberitahu Elmo boneka beruang tentang perilaku anak.

“Kami semua lebih memperhatikan apa yang kita mendengar,” kata Karp. Anak-anak akan menghargai pujian pihak ketiga. Dan teknik ini mungkin membuat Anda tertawa bersama-sama – yang baik bagi semua orang.

mathgametime.com
mathgametime.com

Artikel ini diterjemahkan menggunakan google translate dari http://www.webmd.com/parenting/guide/how-teach-children-share,
By Eve Pearlman
WebMD the Magazine – Feature Reviewed by Louise Chang, MD

ehow.com
ehow.com
Kategori
Asik Ragam Rumah Idamanku

Prinsip 5T Untuk Menjadi Insinyur Sipil atau Pengusaha Properti yang Berhasil

stevensrentals.com
stevensrentals.com

Menjadi Insinyur Sipil atau Pengusaha Properti yang Berhasil merupakan impian bagi sebagian besar orang yang berkecimpung di dunia teknik sipil. Hal ini sangat kontras dengan iklim usaha properti di Indonesia sekarang ini, yang sering kali banyak ditemui persaingan bisnis yang tidak sehat. Hal tersubut menempatkan konsumen sebagai korban iming-iming dan pembodohan dengan berlatarbelakangkan discount dan harga murah yang tidak wajar.

Melalui tulisan ini, dicoba disajikan Prinsip 5T untuk Menjadi Insinyur Sipil atau Pengusaha Properti yang Berhasil, sebagai berikut:

1. T yang pertama adalah Takut Akan Tuhan

Pengusaha yang baik akan memiliki rasa takut akan Tuhan dalam pertimbangannya. Pengusaha tersebut tidak akan mengatakan apa adanya dan tidak mengedepankan harga murah yang tidak wajar sekedar untuk memenangkan tender, namun kualitas bangunan yang dilaksanakan nanti sangat minim.

2. T yang kedua adalah Tekun

Pengusaha harus tekun dan menghargai proses, tidak semata-mata mengejar harapan untuk cepat kaya atau cepat bertambah proyek perusahaannya.

3. T yang ketiga adalah Terdidik

Pengusaha harus terus menerus mau belajar dan menerima saran. Pengusaha harus mau meningkatkan pendidikannya dan tidak cepat merasa paling pintar dan semata-mata mengandalkan pengalaman di lapangan saja.

4. T yang keempat adalah Terpercaya

sqlsoldier.com
sqlsoldier.com

Pengusaha harus menghargai kepercayaan yang diberikan konsumen. Pengusaha tidak boleh menggampangkan kepercayaan konsumen yang kecil sekalipun dan apa lagi menipu. Kejujuran adalah nomor 1.

5. T yang kelima adalah Tata Krama

Pengusaha harus menghargai konsumen, meskipun konsumen yang berkeuangan sederhana, bukan malah menampilkan dan memamerkan kekayaannya. Ramah dan lemah lembut dan memegang tata krama tidak hanya mengedepankan uang.

Mohon bisa ditambahkan dan disempurnakan oleh saran dan masukan rekan2 sekalian.

robertadhiksp.blogspot.com
robertadhiksp.blogspot.com

NB.

Tulisan ini ditulis tanpa maksud menggurui atau memberikan contoh yang tidak realistis, akan tetapi semata-mata hanyalah harapan untuk terciptanya iklim dunia properti yang lebih baik. Terima kasih 😉